7.10.2008

Danamon Simpan Pinjam Tidak Mematikan BPR

Danamon Simpan Pinjam Tidak Mematikan BPR

Senin, 30 Mei 2005 | 18:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui Danamon Simpan Pinjam diyakini Bank Indonesia (BI) tidak akan mematikan usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR). “Sebetulnya tidak (mematikan BPR). Jika benar-benar yang dilakukan Bank Danamon mencari nasabah baru di daerah baru, itu artinya perluasan nasabah. Bukan mengambil nasabah BPR,” kata Deputi Gubernur BI Maulana Ibrahim, seusai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, kemarin.

Ia menegaskan, ada perjanjian antara BPR dan Danamon Simpan Pinjam bahwa nasabah BPR tidak akan "diambil" Danamon. “Danamon harus mencari nasabah baru, termasuk karyawannya. Kalau tidak dilanggar, saya kira itu malah ekstensifikasi usaha mikro kecil dan menengah,” ujarnya.

Menurut Maulana, pengaturan pembukaan cabang oleh BPR yang maksimal satu per tahun, sedangkan bank umum bebas membuka cabang, bukan tanpa alasan. “Bukan berarti ada pembatasan. Tapi pembukaan cabang harus memenuhi beberapa kriteria. Supaya cabang baru menciptakan profit, bukan biaya tambahan,” katanya.

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Soni Harsono mengeluhkan ekspansi Danamon Simpan Pinjam (DSP) di daerah bisa mematikan usaha BPR. “Peraturan BI tentang pembatasan pembukaan cabang BPR maksimal satu per tahun di PBI No. 6/2004, sedangkan bank umum tidak dibatasi, masih belum berubah,” ucapnya.

Dari awal pun, kata Soni, DSP sudah merekrut tenaga kerja dari BPR. “Secara tidak langsung, debitor BPR otomatis ikut ke DSP,” ucapnya.

Soni juga mengeluhkan Bank Mandiri yang menyalurkan kredit usaha mikronya. “Walau menyatakan bekerja sama dengan BPR, Bank Mandiri ternyata menawarkan kepada usaha mikro secara langsung dengan suku bunga sama. Misalnya pemberian kredit melalui BPR ataupun langsung dari Bank Mandiri dikenai bunga 13,5 persen. Ini sama saja BPR tidak terbantu,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Direktur UKM dan Ritel Bank Mandiri Sasmita menegaskan, suku bunga Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit mikro harus kompetitif. “Kalau tingkat bunga kita sendirian bagus atau jelek, tidak bakalan laku. Jadi harus kompetitif,” katanya. rr. ariyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar